Metode pengobatan atau perawatan kesehatan di dunia sudah berkembang begitu pesat, tak terkecuali di Indonesia. Ada begitu banyak metode atau cara baru yang dikembangkan setiap harinya untuk mengatasi berbagai penyakit.
Namun, meski berbagai metode baru dikembangkan dari waktu ke waktu dan dilakukan secara modern, ada salah satu pengobatan tradisional yang masih disukai banyak orang, yaitu bekam. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui penjelasannya!
Apa itu Bekam?
Bekam adalah salah satu pengobatan tradisional yang tengah berkembang di Indonesia. Metode ini merupakan salah satu perawatan kesehatan tertua di dunia karena berusia ribuan tahun dan dipraktikkan oleh berbagai macam peradaban kuno di dunia, mulai dari Mesir, Persia, Babilonia, Cina, India, Yunani, hingga Romawi.
Bekam telah ada dalam catatan kedokteran tertua yang ditulis tahun 1550 SM pada zaman Mesir kuno, yaitu Papyrus Ebers. Metode ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu bekam basah dan bekam kering. Perbedaan dari kedua metode tersebut adalah ada atau tidaknya darah yang dikeluarkan.
Manfaat Bekam
Bekam memiliki berbagai manfaat yang bisa dirasakan penggunanya. Manfaat ini dibedakan dari segi Islam dan efek kesehatannya karena Bekam merupakan hal yang baik dalam agama Islam. Berikut adalah manfaat bekam menurut Islam dan kesehatan:
Menurut Islam
Mengutip kedokteran.ump.ac.id, b
ekam atau hijamah adalah bagian dari warisan pengobatan yang telah ada sejak masa Rasulullah Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam. Pengobatan ini merupakan pengobatan yang disarankan sebagai salah satu ikhtiar terhindar dari penyakit. Dengan kata lain, bekam adalah sunah hidup untuk hidup sehat.
Rasulullah sendiri pernah memberikan ilmu tentang bekam, Berbekamlah di tengah tengkuk karena hal itu dapat menyembuhkan 72 macam penyakit. Hal ini diriwayatkan dalam Shuhaib.
Oleh karena itu, dokter muslim di tingkat layanan primer ataupun rumah sakit yang mempunyai visi dan misi Islami sebagai pelayanan tingkat sekunder pun mengembangkan Tibbun Nabawi sebagai misi dakwah living sunah sebagai pilihan empiris yang terbuktikan dengan banyak penelitian, seperti evidence based medicine. Apalagi, kurikulum kedokteran Islam yang terintegrasi melarang Tibbun Nabawi bekam kepada mahasiswanya.
Bekam bukan lagi sekadar milik kesehatan tradisional, melainkan milik dokter muslim yang telah mempelajari anatomi dan fisiologi manusia serta ilmu kedokteran lainnya.
Menurut Praktisi
Mengutip Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, ilmuwan Damaskus Muhammad Amin Syaikhu dalam buku Ad Dawa'ul-Ajib menjelaskan berbagai manfaat yang diperoleh dari metode bekam setelah melakukan penelitian pada tahun 2001 dengan total 300 kasus.
Berikut adalah berbagai manfaat bekam dari segi kesehatan:
- Metode bekam pada kasus tekanan darah tinggi mampu menurunkan tekanan darah hingga mencapai batas normal.
- Pada kasus tekanan darah rendah, metode bekam mampu menaikkan darah hingga batas normal.
- Berhasil meningkatkan sel darah putih (leukosit) sebanyak 60% dari total kasus dan masih dalam batas normal.
- Menurunkan jumlah asam urat di darah pada 83,68% kasus.
- Ketika darah bekam keluar dan eritrosit yang terbentuk tidak berfungsi normal hingga mengganggu kinerja sel lain, metode bekam bisa digunakan dengan mengikuti kaidah ilmiah serta alat yang praktis dan efektif.
- Mengurangi rasa sakit karena adanya perubahan sifat biomekanik kulit yang dijelaskan oleh teori gerbang nyeri, kontrol penghambatan beracun berbahaya, dan teori zona refleks.
- Memperbaiki irama jantung pada kasus-kasus aritmia.
- Mengurangi rasa tidak nyaman dalam kasus angina dengan mengeliminasi mediator inflamasi yang dapat membahayakan mikrosirkulasi.
Mantap, Lanjuutkan..
BalasHapusTerima Kasih Pak
Hapus